Mempelajari Self Harm melalui novel Remedy karya Biondy Alfian

Mei 18, 2019


Novel kesekian dari seri YARN, dan selalu membuat aku terkejut. Seri ini tidak pernah membuat aku bosan untuk membacanya apalagi yang di bahas selalu mengasikan. Tentang psikologi anak, kehidupan remaja, dan tentang keluarga.

Remedy adalah novel terbitan Ice Cube tahun 2015 yang dibahas dalam novel ini tentang seorang  remaja yang memiliki masalah dalam mentalnya karena sebuah permasalahan yang membuat dia melakukan self-harm.

Self-harm sendiri itu apa sih ? Self harm adalah sebuah tindakan melukai diri sendiri, misalnya menyudutkan rokok ke tubuh atau mengiris dirinya sendiri. Tujuan tiap orang yang melakukan self-harm itu berbeda-beda, dalam novel ini tujuannya adalah untuk melepaskan perasaan dalam bentuk fisik dan biasanya orang yang melakukan ni sebenarnya tidak ingin mati.



Novel ini bercerita tentang dua orang yang bertemu karena ketidak sengajaan. Tania yang menemukan dompet Navin di tangga sekolah dan melihat di dalamnya ada dua KTP dengan data-data yang sama tapi hanya berbeda nama. Satunya tertera nama Navin Naftali dan yang satunya lagi namanya Budi Sanjaya.
***
Mari kita ulas novel ini satu persatu termasuk tentang self-harm yang ada dalam novel ini.

Diawal aku membaca novel ini sudah dipaparkan tentang kelemahan psikologi salah satu tokoh. Semakin membaca halaman demi halaman, aku menemukan fakta yang tidak terduga dari salah satu tokohnya.

Ada beberapa hal yang aku fikirkan di awal itu terbantahkan pada bagian belakang-belakang, dan beberapa hal yang menurutku agak ngambang.

Karena aku merasa pada bagian awal awal itu lebih membahas tentang Navin dari pada tentang Tania sang tokoh utama, dan ini yang membuat ganjal.

Kebelakang-kebelakang mulailah terkuak konflik sebenarnya itu apa, dan semakin ada titik terang tentang konflik yang ingin disajikan oleh penulis. Tapi, lagi-lagi aku merasa ada yang ngambang karena masih saja belum begitu mengulik dalam tentang konflik yang ada.

Disetiap cerita pasti ada tentang kisah cinta, di novel ini kisah cintanya belum ada endingnya benar-benar ngambang apakah mereka jadian atau enggak atau mereka hanya menjadi teman dan keluarga saja ? Itu tidak diperjelaskan, walaupun memang novel ini tidak fokus pada kisah percintaan remajanya tapi bila ada ending jauh lebih bagus lagi novel ini. Karena sebenarnya novel ini sudah bagus, dan sudah benar-benar menarik konflik yang diangkatnya.

Topik psikologi yang diangkat novel ini adalah self-harm, seperti yang aku jelaskan di bagian awal self-harm merupakan sebuah tindakan melukai diri sendiri.  Aku sukanya pada novel ini karena pembahasan self-harm yang sangat jelas dan sangat detail, membuat aku tahu apa itu self-harm dan kenapa bisa terjadi. Harus melakukan apa bila bertemu dengan orang yang melakukan self-harm pada dirinya, walau bukan buku non-fiksi tapi novel ini memiliki pembalajaran yang sangat dalam.

Self-harm bisa terjadi oleh siapa saja, dalam kondisi depresi terhadap berbagai macam hal. Dalam novel ini self-harm yang dilakuin karena kondisi orang tuanya meninggal dan malah dijadikan pelampiasan hawa nafsu oleh ayahnya sendiri.
Andai saja semua emosiku dapat kukuras hanya dengan menangis. Mungkin aku tidak usah selalu bingung akan kedua lenganku. Tidak usah berhati-hati agar tidak membuat goresan yang lebih panjang dari lengan baju seragamku. Tidak usah khawatir kalau aku mengangkat tangan lalu lukaku terlihat tanpa aku sadari. Aku juga bisa mengenakan baju tanpa lengan - hal 41
Kalimat yang dirasakan oleh salah satu tokoh di novel ini, berarti sebenarnya mereka yang melakukan self-harm itu tidak ingin melakukannya tapi mereka tidak bisa menguras emosi dengan menangis hanya bisa dengan melukai dirinya sendiri dan dengan begitu mereka merasa bisa menjalani kehidupannya serta mereka juga tidak ingin mati.

***

Lagi-lagi novel sebagus ini sudah langka, sudah susah dicari dan jika beruntung bisa dicari di obralan-obralan buku. Jika kalian menemukan buku ini, aku memiliki saran untuk kalian membelinya karena buku ini termasuk buku yang bagus dan pembahasan yang menarik.

Itu saja yang bisa aku sampaikan tentang novel Remedy karya Biondy Alfian ini, semoga kalian yang sedang mencari bacaan yang ringat tapi agak berat review ini dapat membantu.







You Might Also Like

2 komentar

  1. Sukaaa sama blog kakak❤️ mungkin cuma mau kasih saran aja, untuk gambar-gambar bukunya bisa di coba outdoor kak, jadi ada variasi�� hehe sukses selalu...
    Nama akun IG : @refinbl

    BalasHapus
  2. terimakasih :) nantikan review-review selanjutnya ya

    BalasHapus