KPK : Kisah Pecah Kongsi

Februari 19, 2018



Hai..Hai... Ku kembali lagi hehe, maaf yaa lama beberapa hari gak upload karena harus ke luar kota dan berbagai urusan.

Oke, sekarang aku bakalan jelasin kenapa aku suka sama novel, ya karena dari novel kita bsa mempelajari sesuatu walaupun kita belum pernah merasakannya. Novel banyak dari berbagai macam crita dari kisah remaja sampai kisah yang dewasa dan cukup berat.

Sekarang aku bakal review novel yang berjudul KPK Kisah Pecah Kongsi, Kisah 5 sahabata sejati yang belajar dari ketidak jujuran.




Judul       : KPK : Kisah Pecah Kongsi
Penulis    : Elzam Zami Cimot
Penerbit  : Citra Media Pustaka
Tahun     : 2014 
Hal         :184 halaman

Sinopsis : 

"Kuntum-kumtum raflesia ajab tetap mekar di hati, kapan pun..dimana pun..." Itulah komitmen lima orang sahabat semasa SMP-dua cowok : Restu dan Raksa, serta tiga cewek : Eki, Fe dan Anggira. Sebuah janji yang terucap di belantara hutan Taba Penanjung, di hadapan Raflesia yang mekar indah itu pun selalu tersemat di hati kelima remaja tersebut.

Namun apa daya, Kisah Pecah Kongsi pun terjadi. Mereka berpencar selepas SMP. Fe melanjutkan sekolah ke pesantren Yogyakarta, Anggira yang ingin menjadi artis melanjutkan sekolah di Jakarta. Hanyalah Restu si rohis, Raksa si tampan, dan Eki si tomboi-lah yang tetap merajut hari di Curup, Bengkulu dan sekolah di tempat yang sama. Namun antara jiwa-jiwa yang dekat itu pun ada keretakan. Adalah bermula dari Restu yang menjadi tertuduh mencuri di antara teman-temannya hingga berperang dingin dengan Eki. Dan Raksa yang selalu ada di antara keduanya pun tak mampu merekatkan bingkai persahabatan yang retak itu.

Hanyalah sebuah kecelekaan hingga membuat Eki terbujur kaku dalam koma di rumah sakitlah yang mungkin bisa menyatukan mereka. Di depan Eki yang sekarat, masing-masing dari mereka mulai bercerita dari hati ke hari. Dan sebuah rahasia pun terbongkar.

Yaa itu lah sinopsis dari Kisah Pecah Kongsi, di dalam novel ini kita bisa mempelajari banyak hal dari tentang kemana kita harus mengadu, ketidak jujuran yang bisa membuat seseorang tersesat tetapi juga kita bisa mengambil pelajaran nya.

Memang di awal-awal sedikit bingung karena dari penulis menceritakan satu persatu tokohnya dalam beda-beda bab, yang ber-alur maju kemudian mundur. Tetapi makin lama kelamaan makin jelas apa yang terjadi dan konflik yang sebenarnya terjadi.

Aku suka saat-saat ada kata-kata yang bisa kita serapi, yaitu
"Raksa mampu membuatku tahu : sebenarnya sosok teman sangat dibutuhkan, yang terkadang melebihi saudara, sehingga membuat kita bisa dihargai sebagai manusia."(hal : 17).

"Banyak sekali masjid yang megah dan berasitektur modern, klasik atau perpaduan keduanya. Namun sayang, kebanyakan sepi jamaah. Entah untuk apa sebenarnya mereka mendirikan masjid-masjid. Pemahaman terhadap rumah Allah itu tidak bisa diukur dengan jumlah masjid yang meningkat atau kapasistas jama'ah yang bisa ditampung. Tapi yang paling esensi adalah kuantitas jamaah yang datang, sekaligus menunjukan salah satu ciri kualitas umat." (hal : 53).

"Hakikatnya remaja butuh Tuhan. Bukan hanya sekedar pacar sehingga posisi Allah terlantar. Kecintaan sesama manusia harus dalam koridor yang mahacinta. Remaja butuh rasul,sahabat, dan syuhada. Bukan hanya Beyonce dan Usher, atau artis kagetan lainnya yang sibuk dengan aib masing-masing dan aksi umar aurat tanpa jeda di tayangan infotaiment-ada yang hamil di luar nikah, minta tanggung jawablah, arti anu membongkar sib Eyang Tambun beristri sembilan-lah, kawin cerai-lah,de el el.." (hal : 54-55)

"Remaja butuh buku-buku mengenai ugensi pemuda dalam kebangkitan peradaban Islam, aplikasi muslim ideal, tafsir kontemporer. Bukan hanya majalah ngetop untuk sekedar mengintip zodiak, tips pacaran, atau gaya hidup sang idola."(hal : 55).

Novel ini benar-benar sangat mengoyak hati, akupun sempat meneteskan air mata ketika Eki terbujur kaku tak berdaya, benar-benar mengoyak emosi yang luar biasa.

Aku beri nilai cukup tinggi sih untuk novel ini karena aku suka sama alur ceritanya yaitu : 8/10 ⭐


You Might Also Like

0 komentar