Silent Treatment Baik untuk Relationship ?

Oktober 24, 2020


SilentTreatment


Bahas dulu yuk, apa itu Silent Treatment ?

Berdasarkan Life Hack, "silent treatment" ini menghukum psikologi dan memanipulasi yang mungkin pernah digunakan atau dialami di beberapa titik, menyadari atau tidak. Hal ini berlaku untuk semua hubungan-romantis, pertemanan, kekeluargaan, hubungan rekan kerja, dan sampai interaksi dengan orang asing.

Silent treatment adalah tindakan kejam. Kesannya sepele dengan mendiamkan juga mengabaikan pasangan saat bertengkar, dan hal ini bisanya dikatakan lumrah dalam suatu hubungan. Tapi, taktik ini tidak sehat. Apabila melakukan taktik ini, kamu tidak dewasa, egois, tidak cerdas, dan tidak peduli pada pasangan.

Walau pun akhirnya setiap orang menerima perlakuan ini dengan perasaan yang  berbeda, namun tidak menutup kemungkinan seseorang bisa merasakan depresi, gelisah, dan perasaan di tolak karena adanya perasaan bersalah, putus asa, dan kesepian.

Alasan orang melakukan Silent Treatment 

1. Tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan perasaan.

Seseorang bisa menggunakan cara ini karena mereka tidak bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan saat itu dan memilih untuk diam. Mereka juga akan lebih memilih cuek, dan menjawab dengan jutek agar pasangannya paham ekspresi diri mereka.

2. Ingin memberikan sebuah hukuman.

Harapan mereka dengan memberikan hukuman pasangannya akan patuh pada mereka dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi. Selain itu dengan silent treatment ini mereka berharap pasangannya dapat belajar untuk memahami dan mengerti keinginan mereka. 

3. Menghindari masalah.

Orqang-orang yang melakukan tindakan ini merasa lebih baik ia diam dari pada harus memperpanjang masalah yang ada. Mereka merasa bahwa dengan mengungkapkan perasaan mereka akan membuat masalah lebih panjangn dan rumit.

Bahaya Silent Treatment untuk Diri Kita.

1. Menyebabkan stres dan trauma secara emosional

Ketika perasaa dan keberadaan kita diabaikan dan tidak dihargai, kita akan merasa tidak dihargai, dan tidak berarti. Hal ini akan memicu kita mengalami depresi, kemarahan, frustasi, penolakan, bahkan putus asa yang mungkin berujung perasaan rasa bersalah.

2. Memicu sakit fisik yang serius.

Menurut Life Hack ketika seseorang mengalami kondisi stres emosional yang berbeda maka akan menyebabkan resiko kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan makan, diabetes, tekanan darah tinggi, masalah kencing dan usus, bahkan kanker.

3. Menghancurkan sebuah hubungan.

Ketidak pedulian terhadap perassaan atau reaksi pasangan, ini akan menyebabkan keretakan hubungan. Sikap diam juga menghalangi kemampuan kita untuk berkomunikasi secara eefekti pada pasangan dan akibatnya hubungan itu retak.

Kesimpulan.

Silent Treatment tidak baik dilakukan dalam relationship. Dalam hubungan adanya permasalahan yang datang dan pergi itu adalah hal yang wajar. Permasalah itu bisa terjadi karena orang ketiga atau terjadi karena belum saling mengerti satu sama lain. Penyelesaian yang baik adalah sebuah komunikasi, bukan dengan diam, mengabaikan atau menyalahkan orang lain.

Logikanya adalah begini, sebuah hubungan terjadi karena dua orang. Otomatis ada dua kepala, dua pemikiran, dua perasaan yang berbeda, dan tanpa adanya komunikasi bagaimana caranya bisa memahami, mengerti, bahkan tahu apa yang dirasakan. Buat apa memiliki hubungan bila tidak terjadi sebuah komunikasi dan malah memberikan silent treatment agar pasangan kita mengerti apa yang kita rasakan ?

Jadi, silent treatment bukanlah hal yang baik untuk dilakukan, apabila ingin relationship yang sehat, dan langgeng kuncinya KOMUNIKASI.


You Might Also Like

4 komentar

  1. Paling males ya kalau didiemin, gak paham apa yang diinginkan sebenarnya oleh pasangan.

    BalasHapus
  2. Kunci utama dalam hubungan memang komunikasi. Silent treatment diperlukan ketika kedua pihak sedang ada dalam emosi yang tidak stabil. Dalam kondisi ini yang diperlukan diam sambil berpikir. Setelah itu tetap dibicarakan baik-baik.

    BalasHapus
  3. Huhu... aku pernah jadi korban silent treatment gini. Sakit tauk. Kita nggak tahu salah kita apa, semua jadi serba salah. Jadinya masalah yang ada makin menggunung. Bagusnya kemudian saya minta maaf dan dia menjelaskan kenapa diam. Indah sih endingnya kalau dua-duanya membuang ego masing-masing dan mengutamakan kebersamaan

    BalasHapus
  4. Suamiku nih tipe silent treatment.katanya agar ga emosi saat ada konflik. Tapi kalau konflik akhirnya ga selesai sama aja kayak bom waktu:(

    BalasHapus