Novel Singapore Begins Karya Agata Barbara

April 22, 2019


       Novel ketiga YARN series dari Ice Cube yang aku baca berjudul Singapore Begins karya Agata Barbara. Diterbitkan di Jakarta pada tahun 2015 dengan jumlah halaman lebih dari 229 halam.

      Novel ini mulai terkenal ketika ada bookstagram yang merekomendasikannya, dan sekarang sudah sangat susah dicari, selain itu novel ini aku temukan di gramedia book fair tanpa sengaja.


    Novel Singapore begins ini menceritakan tentang anak perempuan yang bernama Kanna. Kanna merasa bahwa dia bukan anak kesayangan Mama-Papanya. Dibuang ke Singapura tidak pernah menjadi rencana hidupnya, namun apa boleh buat hasil tes kepribadiannya yang minus membuat keputusan orang tuanya yang tak dapat diganggu gugat. Disinilah Kanna akan tinggal, di sebuah rumah kos bersama empat orang lainnya dari empat negara berbeda pula.
    Baru saja menginjakkan kaki di sana, Kanna sudah disambut oleh ibu kos superheboh. Dia juga berbagi kamar dengan gadis bule yang berbeda seratus delapan puluh derajat dengannya.

Sudut Pandang

Pada novel Singapore Begins, sudah jelas menggunakan sudut pandang orang ketiga karena menggunakan kata ganti nama dari pelaku yang ada dalam cerita yang dibuat oleh penulis. Berikut ini bagian yang menunjukan sudut pandang orang ketiga pada chapter 1.

Kanna Hartanto mengedipkan mata. Matanya menyipit sesaat, menatap deretan manusia yang mengantre taksi di bandara. Gadis tujuh belas tahun itu menyeret koper hitamnya, bergabung dengan antrean tersebut. Dia masih memasang earphone di telinga, mendengarkan musik klasik - Adagio for String. Ya, selera gadis itu memang tidak pernah mainstream. Kanna menegakkan kepalanya, menatap barisan yang masih mengular itu. Dia kemudian menunduk, membuka ranselnya yang berwarna hitam sangat khas Kanna. Ditariknya sebuah map dari dalam tasnya dan selembar kertas keluar dari sana.

Penokohan

Di dalam novel ini, banyak sekali tokoh yang dimunculkan tapi kak Agata Barbara memfokuskan ke 5 tokoh yang memiliki masa lalu yang berbeda-beda dengan negara yang berbeda pula.

    Kanna yang merupakan tokoh utama dalam novel Singapore Begins yang berasal dari Indonesia, memiliki sifat yang cuek dan dingin terhadap orang lain dan sebenarnya Kanna merupakan orang yang sangat peka terhadap lingkungan sekitarnya. Bingung kenapa bisa dibilang seperti itu ? Karena Kanna itu cuek pada pandangan orang terhadapnya tapi dia sangat memperhatikan teman-teman atau orang-orang yang berada di sekitarnya.

    Sally Christina Wilfred, dipanggil Sally yang berasal dari California, Amerika Serikat. Sally anak yang begitu periang dan cerewet. Dia juga mudah sekali memaafkan seseorang yang salah dengannya, selain itu Sally merupakan orang pertama yang dipercayai oleh Kanna sebagai teman.

    Kim Joon Hee yang dipanggil Joon Hee berasal dari Korea. Anak laki-laki yang tampan dan memiliki banyak fans di tempat ia berkuliah. Joon Hee memiliki masa lalu yang cukup mengejutkan selain itu ternyata Joon Hee pernah...??? Mau tahu. baca novelnya yaa hehhe

    Paresh Abharana dipanggil Paresh berasala dari India. Paresh merupakan anak laki-laki paling jahil di dalam kos mereka tapi, dia takut dengan Kanna. Menurutnya Kanna merupakan nenek sihir yang galak, penghuni kos yang sering menjadi sasaran Paresh adalah Joon Hee dan G karena mereka satu kamar.

     Tepparapol Gopstanisagorn dipanggil G karena namanya begitu sulit untuk diucapkan. Dia berasal dari Thailand, berjiwa lembut dan sangat penyayang terhadap apapun. Walau sering jadi objek kejahilan Paresh, G selalu memaafkan Paresh dengan mudah. G bukan merupakan orang yang pedendam.

      Tan Mei Ling dari Tiongkok, gadis kecil berumur 8 tahun dipanggil Mei Ling. Mei Ling sangat takut pada orang asing, keluarga Mei Ling memiliki masalah yang membuat Mei Ling harus tinggal di Singapura dan dirawat oleh Cantika (ibu kos dan merupakan tante dari Kanna). Di novel ini Mei Ling tidak begitu berperan banyak tapi masalah keluarganya yang membuka mata Kanna tentang keluarga.

Plot

Alur cerita pada novel ini beralur maju tetapi juga beralur mundur karena cukup banyak alur ceritanya yang menceritakan masa lalu dari tokoh-tokohnya terutama pada 5 anak yang kos di rumah Cantika. Tapi alur mundurnya ini tidak mengganggu sama sekali, sangat diperlukan menurutku untuk novel ini. 

Aku begitu nyaman membaca novel ini dengan konflik yang sudah jelas di awal walau ternyata ada konflik lain yang tidak terduga di tengah-tengah menuju akhir cerita. Membuat aku semakin penasaran dengan masala lalu Kanna, Sally, Paresh, Joon Hee, G, dan Mei Ling yang membuat mereka berada di Singapura.

Pesan Moral

Membaca novel ini, memberikan banyak pelajaran terhadapku. Aku sangat suka novel ini, kak Agata Bara yang menulis dengan begitu lengkap dan rapi dari awal sampai akhir yang membawaku ke masa sekarang dan masa lalu di saat bersamaan, serta pembahasan tentang cyber bullying yang di sampaikan dalam novel ini.

Setiap tokoh memiliki keadaan masa lalu yang membuat mereka bangkit dari keterpurukan itu, seperti yang diperjelas kak Agata dalam novelnya seperti ini

" Orang yang tertawa paling nyaring pernah merasakan kesepian kesepian yang paling dalam."

Dari kata-kata tersebut memang benar, karena aku memiliki seorang teman yang dia selalu tertawa dengan nyari tapi sebenarnya dia merasa kesepian dalam dirinya.

" Orang yang pernah kehilangan akan menghargai dan menjaga hal kecil yang mereka miliki."

Dengan rasa pernah kehilangan terhadap sesuatu, kita pasti selalu berusaha untuk menjaga dan terus menghargai sesuai yang kita miliki saat ini. Kehilangan selalu mengajarkan kita untuk menunjukan rasa kasih sayang kita terhadap hal yang kita sayangi.

" Orang yang dijatuhkan, akan bangkit menjadi orang yang kuat dari sebelumnya."

Ini bisa terjadi ketika orang yang dijatuhkan itu sadar, bahwa perlu membuktikan sebuah kebangkitan pada orang lain agar orang lain tak memandang remeh seseorang yang belum menunjukan dirinya.

" Orang yang sering tersakiti akan mengerti penderitaan orang lain."

Karena orang yang sering tersakiti sudah sering merasakan penderitaan sehingga akan mengerti penderitaan orang lain, selain itu orang yang sering tersakiti pasti berusaha untuk tidak menyakiti orang lain dengan cara apapun itu.

Novel ini juga mengajarkan bahwa perbedaan-perbedaan negara, perbedaan-perbedaan sifat dan karakter seseorang bisa di persatukan dengan keadaan yang sama, perasaan yang sama, dan dibangunnya sebuah persahabatan yang ada.

Kanna, Sally, Joo Hee, Paresh, G, dan Mei Ling membuktikan itu semua, terutama ke-4 orang tersebut mereka bisa menjadi sahabat, bisa saling melindungi, dan bisa saling menerima berkat mereka mau memahami satu sama lain, mau mendengarkan permasalahan-permasalahan yang ada.

Cyber bullying yang ada dalam novel ini juga mengajarkan bahwa media sosial yang ada bisa membuat seseorang melakukan hal yang dianggap cyber bullying karena komen atau status-status yang mereka buat untuk menghakimi dan menyudutkan orang lain.

Dan itulah ulasan tentang Singapore Begins yang dapat aku sampaikan pada kalian, semoga orang-orang yang sudah memiliki novel ini bisa mengambil pembelajaran yang sama atau bahkan lebih. 

Novel apapun itu selalu memiliki pembelajaran yang dapat diambil, bukan hanya sekedar hiburan tetapi juga bisa menjadi sebuah pembelajaran yang baik. Jangan lupa untuk terus membaca, apapun bacaannya kalian akan mendapatkan pembelajarannya.

You Might Also Like

1 komentar